Awalnya berasal dari kekesalan akan pemimpin kita yang korup membuat hati gusar harus bagaimana lagi untuk membuat para pemimpin kita tidak korupsi dan lebih mementingkan kesejahteraan rakyat daripada kantong-kantong pribadi dan investor asing yang hanya mengeruk semua kekayaan negara ini demi kepentingan pribadinya.saya jadi bingung harus dari mana yang saya harus bahas dalam tulisan saya sekarang karena terlalu banyak masalah yang ada di negaraku ini dari kemiskinan yang merajalela,dan perekonomian yang klem pemerintah katanya semakin membaik tapi secara rialita masih banyak masyarakat yang masih susah untuk mencari lahan pekerjaan hanya untuk mencari sesuap nasi,demi tetap bisa bertahan ada yang harus memulung sampah bekas botol atau gelas air mineral di jalanan sampai di sungai pula, itu hanya secercah kecil cermin negaraku yang selalu aku banggakan.
Mau jadi apa negaraku kalau pemimpinnya gila sama jabatan ini semua bukan omong kosong tapi memang terjadi dalih-dalih ingin mensejahterakan rakyat,itu janji mereka ketikah sebelum pemilihan umum tapi kalau sudah dia menjadi pemimpin kita,mereka seakan - akan sakit amnesia atau ilang ingatan sama janjinya,yang hanya di inget satu bagaiman memperkaya dirinya.sampai kapan negara yang kaya ini tapi rakyatnya masih banyak yang miskin.
Negara kita kaya buktinya punyak gunung emas di papua,dan batu bara di kalimantan, kaya akan gas,dan kaya dalam energi alternatif, tapi mana? semua itu hanya isapan jempol belaka karena masih banyak rakyat miskin,hanya segelintir orang yang merasakan kekayaan negara ku ini elit politik dan pengusaha,yang kaya makin kaya yang miskin tetap miskin bahkan makin miskin apa bedanya dengan penjajahan yang pernah kita rasakan 350 tahun katanya lalu.
tapi saya yakin masih ada pemimpin yang peduli akan nasip rakyat yang sekarang mengencangkan ikat pinggangnya keras-keras agar bisa tetap hidup di negara makin edan ini.
0 comments:
Post a Comment